Senin, 08 Juli 2013

BERHATI HATILAH DALAM MEMILIH

Said bin Musayyab, adalah seorang yang tabi'in. Dia mempunyai seorang anak gadis yang cantik jelita dan berotak cerdas. dan menjadi idaman setiap pemuda.
suatu ketika Khalifah Abdul Malik bin Marwan mengutus seseorang untuk meminang anak gadis Said, yang akan dinikahkan dengan putranya yaitu Walid bin Abdul malik.
Mendapat pinangan dari seorang kalifah, Said bukan gembira atau senang, tapi justru ditolaknya pinangan itu. Sampai beberapa kali said didesaknya untuk menerima pinangan itu. Namunia tetap menolak.
Suatu hari Said bin Musayyab bertemu dengan Abu Wada'ah, bekas muridnya sendiri.Abu Wada'ah seorang duda yang baru saja ditinggal matioleh istrinya. Melihat keadaan bekas muridnya itu, Said merasa kasihan. Lalu ia menawarkan anak gadisnya yan cantik untuk dinikahinya. tentu saja Abu Wada'ah menerimanya dengan senang hati.
meluhat kejadian itu, banyak orang yang mencibirnya. Betapa bodohnya Said. Anak seorang khalifah yang melamar ditolaknya, tapi sekarang anak gadisnya justru dikawinkan dengan seorang duda.
Mendengar gunjingan orang orang, Said bin Musayyab tak mempedulikannya. Sebagai orang tua ia mempunyai tanggung jawab untuk menjaga anak gadisnya agar tidak terjerumus pada kesesatan. karena itu, Said merasa harus hati hati dalam memilihkan jodoh bagi anak gadisnya.
Said bin Musayyab merasa lebih tenang mengawinkam anak gadisnya dengan seseorang beekas santrinya yang sudah lama diketahui ahlak dan budi pekertinya. Said sangat mengenali tabiat dan perilaku Abu Wada'ah.
Sedangkan Walid bin Abdul Malik, meskipun seorang anak Khalifah belum tentu baikbudinya. lagipula menjadi keluarga istana kekhalifahan belum tentu menjamin kebahagiaan dan kehiduan rumah tangga yang islami.
Menurut Hadist Rasullulah, seseorang dinikahi karena 4 hal. Harta bendanya, nasabnya, kecantikannya, dan karena agamnya. Dalam menjodohkan anak gadisnya, Said bin Musayyab rupanya lebih mementingkan agmanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar